Anda mungkin sering merasa tak berdaya untuk menahan godaan nikmatnya makanan berminyak. Ya, meski Anda sudah tahu bahwa makanan
tersebut bukan pilihan makanan sehat,
tetap saja sulit menolak godaan tersebut. Karena mengandung kadar lemak
yang tinggi, makanan berminyak bisa merusak kesehatan. Ketahui apa saja akibat dari keseringan makan makanan berminyak di
bawah ini.
Bahaya terlalu banyak makan makanan berminyak
1. Gangguan sistem pencernaan
Saat Anda makan-makanan berminyak seperti gorengan,
jumlah minyak yang berlebih akan memberikan tekanan pada sistem
pencernaan. Di antara nutrisi lainnya seperti karbohidrat dan protein,
lemaklah yang paling lambat untuk dicerna dan memerlukan enzim untuk
memecahnya.
Nah, hal ini akan membuat sistem pencernaan Anda bekerja lebih
berat untuk memecah lemak yang berasal dari makanan berminyak tersebut.
Gejala yang paling umum saat seseorang mengalami gangguan pencernaan
akibat mengonsumsi makanan berminyak adalah sakit perut dan diare.
Untuk meningkatkan zat enzime dalam tubuh dan memudahkan dalam mencerna lemak jahat, anda bisa minum suplemen herbal yang mengandung Enzime.
2. Merusak bakteri baik di usus
Saat ini sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa apa yang
Anda makan akan memengaruhi keseimbangan bakteri di dalam usus Anda. Di
dalam usus terdapat bakteri baik
yang dikenal dengan mikrobioma. Fungsinya adalah menjaga kekebalan
tubuh (sistem imun). Nah, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan
berminyak, hal tersebut akan merusak bakteri baik di dalam usus Anda.
Tentu akibatnya adalah sistem imun melemah.
Jika Anda ingin mengonsumsi makanan berminyak, pilihlah makanan
berminyak yang mengandung lemak sehat dan bergizi seperti alpukat,
ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, atau mentega (bukan margarin).
Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan pencernaan adalah dengan memperbanyak bakteri baik dalam tubuh, Salah satunya dengan cara mengkonsumsi herbal yang mengandun Probiotik secara rutin
3. Memicu munculnya jerawat
Anda memang tidak akan langsung jerawatan setelah mengonsumsi
gorengan dan makanan lainnya yang banyak mengandung minyak. Meski
begitu, sebagian besar jerawat bisa terjadi akibat ketidakseimbagan
hormon dan/ atau ketidakseimbangan bakteri di dalam usus sehingga
makanan berminyak sangat memungkinkan memicu tumbuhnya jerawat.
Selain itu, makanan berminyak juga dapat membuat kelenjar
minyak di kulit memproduksi lebih banyak minyak. Nah, tambahan minyak
ini yang nantinya akan berkontribusi terhadap pertumbuhan jerawat. Jika
sebelumnya Anda sudah memiliki satu dua jerawat di wajah, makanan
berminyak juga dapat meningkatkan peradangan. Akibatnya, ini akan
membuat jerawat yang sudah ada di wajah Anda makin bertambah parah.
4. Meningkatkan risiko obesitas
Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena satu
gram lemak setara dengan 9 kalori. Jadi, satu sendok teh minyak gorengan
dapat diperkirakan menyumbang sekitar 45 kalori. Jika Anda rutin
mengonsumsi makanan yang digoreng, bukan tidak mungkin lama kelamaan
berat badan Anda akan bertambah.
Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko pada sebagian
besar penyakit degeneratif, ini berarti jika berat badan Anda lebih dari
normal maka risiko Anda untuk menderita penyakit lain juga meningkat.
5. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
Jika Anda keseringan mengonsumsi makanan yang mengandung
minyak, kemungkinan terbesar Anda akan berisiko lebih besar terkena
penyakit kronis, terutama penyakit jantung
dan diabetes. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan jangka
panjang oleh para periset di Harvard T.H. Chan School of Public Health,
kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun.
Dari penelitian tersebut para peneliti menemukan bahwa mereka
yang makan gorengan sebanyak 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39
persen untuk terkena diabetes tipe 2 dan 23 persen terkena penyakit jantung dibandingkan dengan yang makan gorengan sekali seminggu.
Sementara bagi mereka yang makan gorengan tujuh kali atau lebih
selama seminggu mengalami peningkatan risiko mengalami penyakit
diabetes hingga 55 persen.
6. Meningkatkan risiko kanker
Pola makan yang tinggi lemak dan minyak tidak hanya berperan
terhadap obesitas dan penyakit jantung, tetapi juga meningkatkan risiko
kanker payudara, kanker usus besar atau kanker paru.
Meskipun sampai saat ini para peneliti masih terus
mengembangkan riset untuk memastikan hubungan tersebut, National Cancer
Institute menyarankan untuk mengkonsumsi tidak lebih dari 10 persen
kalori Anda dari lemak jenuh setiap hari dan sebisa mungkin untuk
menghilangkan lemak trans dari makanan yang Anda konsumsi setiap hari
untuk mengurangi risiko kanker.
Sponsored :
No comments :
Post a Comment